Tasbih Emas
Untaian butiran ini tidak diketahui baik asal maupun penggunaannya. Tapi dari materialnya, yang terbuat dari emas, bisa dipastikan benda ini merupakan barang berharga dan barang yang penting. Bisa jadi berfungsi sebagai perhiasan, alat tukar, atau perlengkapan keagamaan. Dalam tradisi Islam benda ini menyerupai tasbih. Biasanya dipakai untuk melafal pujian kepada tuhan dalam jumlah ganjil. Tiga puluh tiga atau sembilan puluh sembilan. Di dalam agama Kristen, benda ini disebut rosario. Dalam tradisi yang lebih tua lagi, di dalam tradisi Hindu, benda ini disebut aksamala atau genitri yang biasanya melekat dan dikaitkan dengan dewa-dewa.
Dalam tradisi Buddha, tasbih ini disebut sebagai japamala. Selain alat untuk menghitung doa dan pujian, japamala juga digunakan sebagai salah satu dari perangkat pemujaan. Apa pun itu, tampaknya benda seperti ini telah dipakai dalam aneka tradisi keagamaan. Tak hanya sebagai alat untuk memuji tuhan, tapi juga menghubungkan manusia di bumi dengan kekuatan-kekuatan di langit.
Bahan : Logam | ||
Jenis : Etnografi | ||
Nomor Inventaris : 8868 | ||
Lembaga : Museum Nasional Indonesia |
Topik keterkaitan
Beberapa topik yang terkait dengan data tersebut